Kami menyukai Kroasia, kami benci Mamich
Sebelum pertemuan Argentina dan Kroasia, semua penggemar
menempati jalan pejalan kaki utama Nizhny Novgorod - Bolshaya Pokrovskaya. Pada
satu titik tersebut sangat erat: Argentina berdendang sangat keras, mengungguli
irama tangannya pada seluruh permukaan yang terdapat (satu bahkan lancang guna
ditumbuk perunggu monumen), dan Kroasia berada di sekitar - terlampau senang,
namun di Eropa Timur terkendali. Tepat di tengah-tengah satu kipas yang
mengasyikkan naik ke pos dan menggantung kemeja dengan wajah disilang orang
yang tidak dikenal. Penggemar Kroasia segera meledak sampai-sampai mereka
meneriaki Argentina.
Pria di bawah pelarangan ialah Zdravko Mamich, mantan
presiden Dynamo Zagreb dan bos bayang-bayang dari seluruh sepakbola Kroasia.
Selama 30 tahun terakhir, Mamich telah menculik dari perkiraan negara, secara
terbuka menakut-nakuti Menteri Olahraga Kroasia dan tidak sedikit jurnalis,
memburu para penyokong Dinamo yang tidak digemari dan membuat pelanggaran hukum
lainnya sementara dibentengi oleh hakim, pejabat dan polisi.
Tapi sesudah
bertahun-tahun, masih tertangkap bahwa ia memungut sendiri 15 juta euro dari
transfer Luka Modric di Tottenham dan Dejan Lovren di Liverpool. Mamich
dijatuhi hukuman enam separuh tahun, agen-adiknya menjadi lima, direktur eksekutif
federasi - menjadi tiga.
Namun, Mamich tidak di penjara - ia melarikan diri ke
Bosnia, yang tidak mengekstradisi penjahat ke Kroasia. Sekarang Mamich di
Kroasia dibenci oleh seluruh orang, bahkan semua penggemar "Hajduk".
Jika Navalny bermukim di Kroasia, ia akan mengerjakan video dengan investigasi
secara khusus tentang Mamich. Pada tahun 2017, mereka mengupayakan membunuhnya:
peluru menghantam kaki, Mamich selamat.
Oleh sebab itu, semua Kroasia paling
terguncang oleh kenyataan bahwa kapten kesebelasan nasional dan pemain terbaiknya
Luka Modric kesatu memberikan pernyataan melawan Mamich, dan lantas menyerah
kata-katanya.
Terlepas dari kedudukan superstar Modrica, semua fans
memberontak begitu tidak sedikit sehingga mereka menyerukan boikot terhadap
kesebelasan nasional Kroasia di Piala Dunia 2018 - suatu ukuran yang paling
radikal, yang tidak seluruh berjalan.
Pers Kroasia mencatat bahwa di lokasi
tinggal masih ada selama 300 peminat yang telah mempunyai tiket ke Rusia, dan
tidak sedikit dari mereka sekarang menggunakan T-shirt dengan nomor 10 Modrica
dan ucapan-ucapan "Ne sjećam se" ("Saya tidak ingat"), yang
katanya di pengadilan guna mencoba membetulkan Mamich.
Saya berkata dengan semua penggemar dan wartawan Kroasia
untuk menggali tahu situasinya.
"Saya di dinding saya suatu permainan t-shirt Modrica
dengan Piala Dunia 2014. Sekarang saya membuangnya. "
Seekor Croat berambut hitam dengan mata jahat meminta guna
tidak melafalkan nama aslinya, namun memanggil, misalnya, Marco. Dia ialah
seorang jurnalis, "tetapi tidak pada hari-hari saat tim nasional
bermain"
Marco mendatangi lebih dari seratus pertandingan tandang melulu
Kroasia dan menuliskan bahwa sesudah tahun 1998 kesebelasan nasional menjangkau
puncak popularitas, namun baru-baru ini atmosfer sudah memburuk.
"Zagreb Dynamo ialah klub yang tidak jarang kali
menjadi milik semua penggemarnya, laksana Barcelona atau kesebelasan Jerman.
Satu peminat - satu suara. Namun, Mamich menarik keluar hak peminat untuk
memilih dan mulai menunjuk dewan direksi. Kemudian Mamich pun mendapatkan
dominasi atas federasi, menempatkan bonekanya di sana.
Fans mencoba menangkal Mamich, namun dia mulai membuat
susunan penggemar yang tidak disukai. Banyak orang kehilangan hak guna pergi
tidak melulu ke klub, tetapi pun ke kesebelasan nasional. Dan kesebelasan
nasional untuk peminat Kroasia ialah suci, dalam sejumlah tahun terakhir selalu
mengoleksi stadion penuh, di mana juga dimainkan, bahkan di AS.
Saya pikir bahwa Mamich menjanjikan perlindungan Modric dan
Lovren terhadap bisa jadi sanksi andai mereka mengolah kesaksiannya. Sungguh
mencekam bahwa mereka setuju. Setelah Modric menuliskan "Saya tidak
ingat," dia mati guna saya sebagai pemain. Saya mempunyai kaos oblong
Modrica, ia melemparkannya ke kerumunan sesudah pertandingan dengan Brasil di
Piala Dunia 2014, dan saya menangkapnya. Dia tergantung di dinding saya, saya
paling bangga padanya. Tapi sesudah pidatonya di pengadilan, saya melemparkan
T-shirt ini.
Tentu saja, saya bakal terus menyokong tim saya, karena
tersebut lebih penting untuk saya. Saya sudah menghadiri masing-masing
pertandingan semenjak 2005. Jika Modric bakal mencetak gol, dan kesebelasan
nasional - guna menang, maka saya bakal bahagia. Tapi tidak untuknya. "
Redaksi Telesport.hr Aleksandar Holiga website lebih
terkendali dan bahkan tidak melafalkan Modrica, namun mengakui terdapat
masalah: "Situasi di sepak bola Kroasia sudah memburuk tajam, dan tidak
sedikit orang bukan lagi dapat menyokong tim dengan antusiasme yang sama.
Namun, saya percaya bahwa sokongan atau boikot tim ialah masalah pribadi untuk
semua orang, dan kami tidak bisa menilai orang guna pilihan mereka.
Satu urusan yang jelas - semua pejabat dari federasi
sepakbola dan sejumlah pemain melakukan tidak sedikit hal guna menghibur
kesebelasan nasional tidak begitu baik. Fans bahkan datang dengan slogan «Bit
CES Opet Hrvatska» ( «Kroasia, kita lagi menjadi") - dan menantikan tim
nasional bakal mulai lagi pada 100% untuk lumayan mewakili negara. Tapi guna
ini perlu guna benar-benar mencuci sepakbola semua penjahat kita. "
Penggemar Croats di Nizhny Novgorod bersangkutan dengan
kondisi jauh lebih mudah. Banyak yang menuliskan bahwa mereka tidak tertarik
pada politik, dan mereka tidak mempunyai klaim sepakbola guna Modric dan tidak
bisa. Salah satunya, Andrew, katanya, pun membenci Mamichev, tetapi percaya
Modric pemain terbaik dalam sejarah kesebelasan nasional - "dan biarkan
menjadi kriminal tiga kali, melulu untuk Argentina diturunkan hari ini"
Modric diberikan
Pada Kejuaraan Dunia ini, Modrica sudah mengupayakan
menanyakan bagaimana permasalahan Mamich dapat mempengaruhi kinerja tim. Modric
marah: "Tidak terdapat yang lebih cerdas tidak dapat tanyakan? Kami sedang
di Kejuaraan Dunia, tidak boleh bertanya mengenai hal-hal yang asing. Sudah berapa
lama kita bersiap untuk mengemukakan pertanyaan ini? "
Namun, jawabannya telah jelas: andai masalah tersebut
mempengaruhi, maka dengan teknik yang positif. Baik Modric dan Lovren
menyerahkan akhir yang spektakuler untuk musim di klub mereka, bermain di final
Liga Champions guna tim yang berbeda, dan dalam kesebelasan terlihat seperti
semua pemimpin yang tak terbantahkan. Inilah yang dilaksanakan Modric dalam
pertandingan melawan Argentina:
100% seleksi berhasil (2/2)
100% dari pukulan yang bagus (2/2)
83% transmisi akurat
3 interceptions
2 membuat peluang
2 sapuan
1 TUJUAN
Modric mencetak tembakan lumayan luar biasa, tetapi paling
berkesan perayaan - paling emosional, dengan jatuh berlutut, menghirup rumput dan
tangan vskidyvaniem ke arah kerumunan. Dan lantas Lovren belum menyegarkan
memberinya tamparan yang Modric pasti tidak menyaksikan - itu ialah apa-apa
terhadap kenyataan dia mesti mengatasi sejumlah tingkat tekanan. Di Twitter
Kroasia segera berkelakar dengan lelucon dalam motivasi "Luke, bagaimana
Anda sukses mencetak gol yang spektakuler seperti itu? Aku tidak ingat",
tapi guna beberapa dalil tampaknya bahwa tidak sedikit Argentina bakal senang
guna Haight Messi guna kegagalan untuk menunaikan pajak, namun untuk apa juga -
bila melulu ia bermain di Piala Dunia 2018 serta Modric.